Mari mulai tulisan pertama ini dengan ucapan terima kasih pada Tuhan YME yang karenaNya saya (newbie nih, enaknya pake saya, gw, atau apa ya kalau di blog kaya gini) sudah sampai di awal tahun ketiga perkuliahan. Dan yang lebih membahagiakan lagi bahwa saya diperbolehkan duduk di Institut Teknologi Bandung olehNya. Saya percaya ada suatu tujuan yang sudah direncanakan buat saya.
Sejak kurang lebih 19 tahun yang lalu saya jarang menulis (ataupun mengetik). Aku menganggap menulis adalah pekerjaan yang membosankan, duduk di depan meja, dengan pensil di tangan kanan dan penghapus di tangan kiri, mungkin berjam-jam, mungkin banyak revisi yang dibutuhkan. Tapi baru kusadari bahwa menulis itu penting. Banyak buku yang kubaca yang membuatku senang, terutama cerita fiksi tentang petualangan. Semua buku itu tidak akan ada tanpa ditulis oleh seseorang. Lalu koran, berita ttg olahraga, ttg dunia, apapun itu selalu menarik. Semua orang menulis. Satu lagi alasan lain, bahwa ingatan manusia tidak dapat selalu diandalkan. Banyak studi mengungkapkan bahwa tanpa menulis, seseorang hanya akan mngingat maksimal 60% dari apa yang dialaminya. Menulis juga terlihat lebih penting saat di perkuliahan. Laporan, catatan, bahkan ujian semuaya membutuhkan skill menulis. Apalagi untuk tingkat akhir, tingkat 4, diperlukan skill berpikir, mengembangkan dan merevisi tulisan.
So, akhir kata, inilah langkah awal aku menulis, atau lebih tepatnya mencoba menulis. Tidak ada salahnya kan, selama yang aku tulis masih dalam kategori halal dan mendapat stiker halal nantinya mungkin.
Untuk gaya menulis, mungkin kadang-kadang aku akan menggunakan bahasa formal, dan kadang akan muncul lelucon-lelucon mungil yang datang dari kepala ini. Tenang saja tidak akan dicampur aduk, karena yang enak dicampur aduk hanya nasi goreng gila.